Ancaman Teror Bom, Pesawat Saudi Arabian Airlines Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu
NET Medan – Bencana alam longsor yang melanda Desa Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, 19 orang korban meninggal dunia. Semua korban sudah teridentifikasi.
Mengutip bnpb.go.id, Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi dua jenazah korban longsor Pekalongan, Selasa 22 Januari 2025.
Berdasarkan data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggal dunia longsor Pekalongan yang telah terindentifikasi adalah sebagai berikut:
Baca: Longsor Terjang Pekalongan, 17 Orang Meninggal Dunia – 9 Hilang
1. Revalina (P) 19 tahun
2. Suyati (P)
3. Kiki Pramudita (L) 23 tahun
4. Sutar (L) 49 tahun
5. Riyanto (L) 50 tahun
6. Ayat (L) 27 tahun
7. Sumeri (L) 30 tahun
8. Doni (L) 27 tahun
9. Winarko (L) 27 tahun
10. Supari (L) 37 tahun
11. Sularso (L) 44 tahun
12. Inawati (P) 23 tahun
13. Afkar (L) 4 tahun
14. Husnul Cholifah (P) 35 tahun
15. Rokhim (L) 40 tahun
16. Joni Yulianto (L) 45 tahun
17. Rahmono (L) 24 tahun
18. Aisah (P)
19. Ta’ari (L)
“Dua jenazah yang tim gabungan temukan ini merupakan bagian dari daftar orang yang hilang pada peristiwa naas Senin 20 Januari 2025 lalu,” sebut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, mengutip bnpb.go.id, Kamis 23 Januari 2025.
Baca: 2.098 Rumah di Tebing Tinggi Terendam Banjir, 7.455 Jiwa Terdampak

Masih Ada 7 Korban Hilang Longsor Pekalongan
Upaya pencarian masih berlangsung. Ini atas dasar warga melaporkan anggota keluarganya yang hilang. Nama-nama korban hilang:
1. M. Teguh Imanto
2. Abiya
3. Giyanto
4. Tegar Hapriyanto
5. M. Nasrulah Amin
6. Aurel
7. Ta’adi
Selain korban jiwa, kerugian materil yang terjadi akibat peristiwa ini, sebanyak dua unit rumah rusak berat, dua jembatan rusak. Kemudian, tiga unit kendaraan roda empat rusak berat, satu unit cafe terdampak, dan tiga akses jalan tertutup materil longsor.
Tim SAR harus menghadapi kendala berupa jalur menuju lokasi terdampak yang terputus akibat longsor. Untuk sementara, akses menuju lokasi terdampak harus memutar melalui melalui Kali Bening Kabupaten Banjarnegara akibat akses jembatan di Kabupaten Pekalongan tidak bisa dilalui dikarenakan ada jembatan terputus.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan bersama dengan seluruh instansi terkait, masih terus melakukan pendataan dan penanganan korban dan lokasi terdampak,” sebutnya.
BNPB mengimbau kepada masyarakat dan tim yang sedang bertugas di lapangan untuk berhati-hati dan waspada terhadap bencana susulan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu dikarenakan kondisi cuaca yang belum menentu.