Teror Bom Lagi, Pesawat Saudi Arabian Airlines Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu
NET Medan – Bencana hidrometeorologi basah mendominasi akhir Januari hingga memasuki awal Februari 2025. Bencana banjir mendominasi yang terjadi sejumlah daerah di Indonesia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam laporannya menyebutkan, bencana hidrometeorologi basah yang terjadi akhir Januari hingga awal Februari ini yakni banjir. Yakni, banjir bandang melanda di Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Minggu 2 Februari 2025 pukul 18.10 WITA.
“Dilaporkan 6 jiwa hilang dan 7 rumah hanyut dari kejadian ini. Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, TNI/Polri, dan Basarnas fokus pada pencarian korban hilang,” sebut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, dalam keterangannya, Senin 3 Februari 2025.
BPBD Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah melaporkan banjir rob melanda Desa Sausu Peore yang berdampak pada 100 kepala keluarga (KK). Banjir rob akibat jebolnya tanggul hingga air meluap ke pemukiman warga pada Sabtu 1 Februari 2025 pukul 16.00 WITA. Keesokan harinya air telah surut, namun masyarakat tetap waspada apabila air kembali pasang pada sore hari.
Baca: Bencana Hidrometeorologi Basah Landa Sejumlah Daerah di Indonesia Sepanjang Januari 2025
Peristiwa banjir rob juga terjadi di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada Kamis, 30 Januari 2025 pukul 20.30 WITA. Tercatat sebanyak 478 rumah di Kecamatan Tarano, dan 130 rumah di Kecamatan Labuhan Badas terdampak.
Selain itu tanggul di wilayah pesisir jebol sepanjang 275 meter. Akses jalan utama desa terendam serta penginapan yang berada di wilayah pesisir terendam. Kondisi pada Minggu 2 Februari 2025 air telah surut dan melakukan pembersihan rumah serta pembuatan tanggul sementara.

Dari Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan BPBD setempat melaporkan curah hujan bagian hulu Sungai Masamba dan Baliase dengan peningkatan debit air kedua sungai tersebut kembali menyebabkan terjadinya banjir di kawasan permukiman, lahan perkebunan dan tambak milik warga pada Sabtu 1 Februari 2025.
Tercatat 874 rumah terdampak banjir di Kecamatan Malangke, menyebabkan 102 jiwa terpaksa mengungsi. Banjir belum surut, petugas lakukan upaya penanganan di lapangan.
Awal Februari Hidrometeorologi Mendominasi, BMKG Ingatkan Bibit Siklon Tropis
Badan Meteolorogi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca melalui laman websitenya. Peringatan dini cuaca wilayah Nusa Tenggara Timur 3 Februari 2025 pukul 08:30 WITA. Berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pukul 08:50 WITA.
Prediksi tersebut di Kabupaten Manggarai Barat, Komodo dan dapat meluas ke wilayah Kabupaten Manggarai Barat seperti Sano Nggoang, Boleng, dan Mbeliling.
Baca: Hidrometeorologi Basah Mendominasi Bencana Awal 2025, Hujan Durasi Panjang Pemicu Utama
BMKG juga mengingatkan potensi gelombang tinggi sebagai dampak dari adanya bibit siklon tropis berkisar antara 2.5 m-4.0 m. BMKG memprediksi terjadi di Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, Samudera Hindia selatan Banten hingga NTT, Laut Sawu, Perairan Kupang – P. Rote, Laut Maluku, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat Daya hingga Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua.
BNPB mengimbau masyarakat senantiasa meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan dan upaya mitigasi. Kepada masyarakat di wilayah rawan bencana, agar mempersiapkan perlengkapan darurat seperti makanan, air, pakaian, serta obat-obatan.
“Ikuti arahan petugas yang berada di lapangan dan pastikan keselamatan diri dan keluarga tetap menjadi prioritas,” sebut Abdul Muhari.
Sementara bagi pemerintah daerah diimbau untuk waspada, terutama apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi selama lebih dari dua jam. Pemda dapat mengupayakan evakuasi sementara warga yang tinggal di lereng tebing maupun bantaran sungai. Kesiapsiagaan adalah kunci guna mengurangi jatuhnya korban jiwa.