Pasutri Tewas Tertimbun Longsor di Tapsel, Hidrometeorologi Mendominasi Pekan Ketiga Februari

Warga mencari korban tertimbun longsor di Tapanuli Selatan, 22 Februari 2025. (Dok BNPB)

Warga mencari korban tertimbun longsor di Tapanuli Selatan, 22 Februari 2025. (Dok BNPB)

NET Medan – Pekan ketiga Februari 2025, bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi yang terjadi sejumlah daerah di Indonesia. Di Sumut, dua orang meninggal dunia tertimbun material longsor yang menerjang Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi basah mendominasi pada pekan ketiga Februari 2025.

Di Sumut, longsor menerjang Desa Sisundung Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapsel, pada Sabtu 22 Februari 2025 pukul 18.00 WIB. Bencana tersebut menelan dua korban jiwa, yang merupakan pasangan suami istri (Pasutri) tertimbun material longsor yang menerjang rumah mereka.

“Pasca ditemukannya kedua korban, tim gabungan juga segera melakukan pembersihan materil sekitar lokasi kejadian menggunakan alat berat,” tutur Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D mengutip keterangannya Senin 24 Februari 2025.

Baca: 9 Kejadian Bencana Hidrometeorologi Pekan Ketiga Februari 2025

Hidrometeorologi basah pekan ketiga Februari juga menerjang Kabupaten Lampung, Lampung, Jumat 21 Februari 2025. Yakni, longsor akibat hujan intensitas tinggi juga struktur tanah yang labil menimpa satu rumah di Kelurahan Gedong, Kecamatan Tanjung Barat yang berisikan 3 orang, 2 antaranya meninggal dunia dan 1 lainnya selamat.

Petugas mengevakuasi korban tewas tertimbun longsor di Lampung, 21 Februari 2025. (Dok BNPB)
Petugas mengevakuasi korban tewas tertimbun longsor di Lampung, 21 Februari 2025. (Dok BNPB)

Hidrometeorologi Basah Mendominasi Pekan Ketiga Februari, Angin Kencang Terjang Sragen

Kemudian, bencana alam angin kencang melanda 3 desa di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu 22 Februari 2025. Yakni, di Desa Jatibatur di Kecamatan Gemolong, Desa Jeruk di Kecamatan Miri, dan Desa Wonorejo di Kecamatan Kalijambe.

Akibatnya, 42 unit rumah, 1 tempat ibadah, 1 unit sekolah rusak. Juga 39 titik pohon tumbang terdampak yang menyebabkan akses aliran listrik padam.

“BPBD Kabupaten Sragen segera melakukan penanganan pohon tumbang dengan dukungan relawan PB yang berada di wilayah tersebut. Sementara untuk pohon tumbang yang mengenai kabel listrik, BPBD berkoordinasi dengan PLN setempat,” jelas Abdul Muhari.

Hingga kini penanganan pohon tumbang dan rumah rusak masih dilakukan. Luasnya cakupan wilayah yang terdampak menjadi salah satu kendala penangan. Kondisi cuaca yang masih hujan juga menghambat penangan darurat angin kencang.

Baca: Banjir dan Longsor Mendominasi Pekan Kedua Februari 2025

Pada hari yang sama, angin kencang menerjang Desa Matajang, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Dengan hujan deras, bencana ini merusak beberapa rumah warga.

Sedikitnya 25 unit rumah terdampak kejadian ini. BPBD Kabupaten Bone melakukan assesment dan berkoordinasi dengan Pemerintah setempat guna melakukan penanganan.

BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mengantisipasi ancaman potensi risiko bencana hidrometeorologi basah Februari ini. Jika terjadi angin kencang, segera hindari pohon-pohon yang berpotensi mengalami tumbang. Berlindung di dalam bangunan yang kuat.

“Segera lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika terjadi hujan deras lebih dari satu jam. BNPB juga meminta pemerintah daerah untuk segera memeriksa kesiapan perangkat, personel, serta sumber daya guna menghadapi potensi darurat,” pungkas Abdul Muhari.

Read Previous

PSSI Pecat Indra Sjafri Usai Timnas Tersingkir di Piala Asia U-20

Read Next

Polda Sumut Ungkap 25 Kasus Narkoba Jaringan Internasional, Sita 97 Kg Sabu dan Ribuan Ekstasi

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *