Selisih 56 Detik, Gempa Kembar Guncang Taput Berjarak 9 Km

2 titik gempa yang mengguncang Taput, Selasa 18 Maet 2025. (Dok Facebook Daryono BMKG)

2 titik gempa yang mengguncang Taput, Selasa 18 Maet 2025. (Dok Facebook Daryono BMKG)

NET Medan – Gempa kembar guncang Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) yang terjadi Selasa 18 Maret 2025 pukul 05.00 WIB. BMKG mencatat, gempa kembar ini terjadi dengan magnitudo 5,5 dan 5,6.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebutkan, gempa ini dipicu aktivitas sesar aktif. Katanya, gempa yang guncang Taput tersebut adalah gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake).

“Tidak berpotensi tsunami,” ucap Daryono dalam keterangan tertulisnya.

Daryono menjelaskan bahwa gempa kembar yang guncang Taput ini, berjenis double earthquake. Gempa pertama parameter gempa bermagnitudo 5,5 dan yang kedua, parameter gempa bermagnitudo 5,6.

Baca: Pasca Banjir Bandang dan Longsor, Jalan Siantar-Parapat Mulai Normal

“Ini adalah dua peristiwa gempa bumi yang memiliki magnitudo hampir sama. Ini terjadi dalam waktu dan lokasi pusat gempa yang relatif berdekatan,” ucap Daryono.

Gempa menguncang Kabupate Tapanuli Utara (Taput). (Istimewa/NET Medan)
Gempa menguncang Kabupaten Tapanuli Utara (Taput). (Istimewa/NET Medan)

Daryono mengungkapkan selisih waktu dan jarak kedua gempa kembar ini hanya berselisih 56 detik. Sedangkan selisih jarak kedua pusat gempa hanya 9 kilometer.

“Gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dipicu aktivitas sesar aktif. Sumber pembangkit gempa yaitu Sesar Besar Sumatra (The Sumatran Fault Zone) segmen Toru,” ucap Daryono.

Daryono mengatakan gempabumi ini berdampak kerusakan beberapa rumah di Desa Lobupining Kecamatan Adiankoting, Kab.Tapanuli Utara dan memicu tanah longsor yang menimpa 2 rumah warga di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara.

Baca: Gempa 5,7 Magnitudo Guncang Aceh Selatan, Medan hingga Gunungsitoli Bergetar

Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak bertanggungjawab kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak akibat oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” kata Daryono.

Read Previous

Bobby Minta Hentikan Pengerjaan Jalan Batu Jomba, Fokus Mudik

Read Next

3 Terdakwa Pembakaran Wartawan dan 3 Keluarganya Dituntut Mati

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *