Indonesia Tegaskan Konsisten Tolak Relokasi Paksa Warga Gaza

Anak-anak kibarkan bendera Palestina di gedung yang penuh dengan lubang bekas tembakan.

Anak-anak kibarkan bendera Palestina di gedung yang penuh dengan lubang bekas tembakan.

NET Medan – Pemerintah Indonesia menegaskan posisi konsisten dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina dan menolak segala bentuk relokasi paksa terhadap warga Gaza. Indonesia pun kini tengah mengintensifkan upaya diplomatik dan kemanusiaan di kawasan Timur Tengah, khususnya dalam menyikapi perkembangan situasi di Palestina.

Soal relokasi paksa warga Gaza ini menjadi salah satu fokus utama dalam kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke sejumlah negara di kawasan tersebut, termasuk Turki, Persatuan Emirat Arab (PEA), Mesir, Qatar, dan Yordania.

Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan bahwa kunjungan Presiden RI, Prabowo tidak hanya bersifat bilateral, tetapi juga bertujuan untuk melakukan konsultasi mendalam terkait situasi geopolitik dan kondisi kemanusiaan di Palestina.

Indonesia menegaskan posisi konsisten dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina dan menolak segala bentuk relokasi paksa warga Gaza. Menlu Sugiono menegaskan bahwa langkah-langkah kemanusiaan yang tengah menjadi pertimbangkan oleh Indonesia bersifat sukarela dan harus berdasarkan persetujuan semua pihak yang terlibat.

Baca: Bertemu Anwar Ibrahim, Prabowo Tegaskan Indonesia – Malaysia Dukung Palestina Merdeka

Menteri Luar Negeri RI, Sugiono. (Dok Setkab RI)
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono. (Dok Setkab RI)

“Dari awal juga kami sudah menyampaikan dari Kementerian Luar Negeri bahwa Indonesia tidak setuju dengan upaya relokasi paksa warga Gaza under any pretext, dalam bentuk apapun. Semua ini dilakukan harus suka rela dan dengan persetujuan dari semua pihak yang ada di Palestina,” ujar Sugiono kepada awak media pada Kamis, 10 April 2025.

Indonesia Tegaskan Kesiapan Bantuan Kemanusiaan ke Palestina

Dalam konteks bantuan kemanusiaan, Indonesia menyatakan kesiapan untuk membantu secara aktif. Termasuk kemungkinan mengevakuasi sementara korban luka-luka, anak-anak yatim piatu, dan pelajar-pelajar yang terdampak konflik ke Indonesia. Selama hal tersebut diminta dan disetujui oleh semua pihak terkait.

“Indonesia siap untuk melakukan upaya-upaya dalam rangka mencapai perdamaian itu tadi. Dan dalam rangka kesiapan itu juga dan kesinambungan bantuan kemanusiaan dari Indonesia, kita siap jika ada warga Gaza yang perlu dievakuasi,” jelas Menlu.

Baca: Gencatan Senjata Rakyat Palestina dengan Penjajah Israel, Ini Kesepakataan yang Tercapai

Sugiono menambahkan bahwa bantuan tersebut sepenuhnya merupakan bentuk kepedulian dan kemanusiaan Indonesia. Saat ini, konsultasi masih berlangsung antara Presiden Prabowo dan para pemimpin negara di kawasan. Hasil dari konsultasi tersebut akan menjadi dasar pertimbangan untuk menentukan langkah dan mekanisme selanjutnya.

“Jadi saat ini perlu saya jelaskan juga, ini kan kita masih berkonsultasi. Beliau masih berkonsultasi dengan pemimpin-pemimpin di kawasan ini. Hasil konsultasi itulah nanti jadi pertimbangan untuk keputusan terakhirnya seperti apa. Semuanya harus sepakat, semuanya setuju. Kalau ada yang tidak setuju berarti no deal,” tegas Menlu.

Pemerintah menegaskan kembali bahwa segala langkah kemanusiaan yang diambil tidak dimaksudkan untuk merelokasi warga Gaza secara permanen. Tetapi semata-mata sebagai bentuk konkret solidaritas dan kepedulian Indonesia terhadap rakyat Palestina.

Read Previous

Mensos Gus Ipul Dorong Entaskan Kemiskinan Ekstrem di Sumut Berbasis DTSEN dan Sekolah Rakyat

Read Next

7 Pelaku Penyerangan Polisi di Belawan Ditangkap

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *