Pesawat Air India Tujuan Inggris Terjatuh Usai Lepas Landas, Bawa 242 Orang
NET Medan – Seorang kepala sekolah (Kepsek) di Kabupaten Karo dicopot dari jabatannya gegara main banjir akibat hujan di halaman sekolahnya. Aksi Kepsek main banjir bersama tiga guru itu tampak senang dan viral di media sosial.
Terungkap bila pemandangan tersebut terjadi di SD Negeri 050417 Tiga Jumpa. Akibat video itu sang kepala sekolah, Tanti Nilawati harus menerima pencopotan oleh Kadis Pendidikan Karo, Anderiasta Tarigan, M.Si. Namun, sanksi itu mendapat protes dari sebagian besar orang tua murid.
Dalam video viral pada akun Facebook Karo News itu, Tanti Nilawati bersama beberapa guru dan pegawai sekolah terlihat berjalan di tengah genangan banjir di lingkungan sekolah dengan nada santai. Meskipun tidak mengandung unsur negatif, banyak pihak meyakini unggahan inilah yang menjadi alasan utama pencopotan.
Baca: Usai Viral, Polisi Tangkap Preman Pungli Toko Bangunan di Medan

“Seharusnya Kadis berbenah & mencari solusi bagaimana caranya agar SD Tersebut tidak kebanjiran lagi bukan malah mencopot Kepsek tersebut,” tulis keterangan postingan tersebut.
Pencopotan Tanti Nilawati, S.Pd., menuai gelombang protes keras dari kalangan orang tua murid dan masyarakat Desa Tiga Jumpa. Mereka menilai tindakan tersebut tidak adil dan mengabaikan dedikasi serta kontribusi kepala sekolah selama menjabat.
Baca: Kemenko Polkam Jamin Keamanan Pabrik Es di Langkat Usai Viral Diintimidasi Ormas
Komite Sekokah dan Orang Tua Murid Minta Batalkan Pencopotan Kepsek Main Banjir
Thomas J Tarigan bersama sejumlah orang tua murid mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Karo untuk menyerahkan surat permohonan pembatalan pencopotan. Mereka menilai video TikTok tersebut sebagai bentuk kepedulian kepala sekolah terhadap kondisi sekolah. Bukan sebagai pelanggaran yang patut dengan pencopotan.
Warga dan orang tua murid kompak memberikan apresiasi atas kinerja Tanti Nilawati. Mereka menyebutkan bahwa sebelum kepemimpinannya, SDN 050417 tergolong sekolah yang tertinggal. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sekolah tersebut berkembang pesat dan menjadi salah satu yang terbaik di wilayah Barusjahe.
“Kedatangan kami ke sini adalah bentuk kepedulian. Kami mendapat kabar bahwa kepala sekolah anak-anak kami dicopot hanya karena video TikTok yang menampilkan kondisi sekolah saat kebanjiran. Padahal kami menilai itu sebagai bentuk kepedulian beliau, bukan pelanggaran,” kata Thomas dalam wawancara yang videonya akun Pelita Monald Ginting.