Angin Puting Beliung Terjang Medan dan Deliserdang, 24 Rumah Rusak

Angin puting beliun sebabkan pohon tumbang menutup badan Jalan Tapian Nauli, Kcamatan Medan Sunggal. (Aris/NET Medan)

Angin puting beliun sebabkan pohon tumbang menutup badan Jalan Tapian Nauli, Kcamatan Medan Sunggal. (Aris/NET Medan)

NET Medan – Sebanyak 24 rumah dilaporkan rusak akibat angin puting beliung yang menerjang Kota Medan dan Deliserdang. Cuaca ekstrem ini juga membuat sejumlah pohon tumbang menimpa kantor pos dan sejumlah mobil.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, angin puting yang menerjang tersebut terjadi pada Senin 9 Juni 2025. Di Deliserdang angin puting beliung terjadi di dua kecamatan, yakni Hamparan Perak dan Percut Sei Tuan.

Adapun rincian korban terdampak yakni 11 jiwa di Kecamatan Hamparan Perak dan 47 jiwa di Kecamatan Percut Sei Tuan, sementara 6 KK terpaksa mengungsi ke tempat kerabat.

“BPBD Kabupaten Deliserdang berkoordinasi dengan Camat dan Kepala Desa untuk mendistribusikan bantuan kepada korban terdampak,” tutur Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D mengutip keterangan tertulisnya, Rabu 11 Juni 2025.

Baca: Angin Kencang Terjang Medan, Pohon Tumbang Timpa Kantor Pos dan Mobil

Sedangkan di Kota Medan, angin puting menerjang Kota Medan di Kecamatan Medan Deli dan Marelan. BPBD Kota Medan berkoordinasi dengan pihak kelurahan, dan kecamatan setempat serta menurunkan personil di lokasi kejadian untuk memonitor dan pendataan kaji cepat.

“Laporan dari hasil kaji cepat, sebanyak 21 unit rumah rusak sedang di Kecamatan Medan Deli dan 3 unit rumah rusak sedang di Kecamatan Medan Marelan,” jelasnya.

Pohon tumbang menimpa Kantor Pos dan mobil. (Istimewa/NET Medan)
Pohon tumbang menimpa Kantor Pos dan mobil. (Istimewa/NET Medan)

Angin Puting Beliung Terjang Medan dan Deliserdang Rusak Atap Rumah

“Pada umumnya, rumah warga rusak pada bagian atapnya. Untuk sementara warga masih bertahan di rumah masing-masing untuk memperbaiki rumahnya secara gotong-royong,” tambah Abdul Muhari.

Baca: 10 Orang Tewas Korban Longsor Tambang Galian C di Cirebon

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap ancaman bencana yang dapat terjadi kapan saja. Ini mengingat masih banyaknya kejadian bencana hidrometeorologi basah dengan banjir mendominasi sejumlah wilayah tanah air.

BNPB mengimbau warga untuk melakukan langkah-langkah mitigasi. Antara lain dengan membersihkan saluran drainase, mempersiapkan area penampungan air, memangkas dahan pohon untuk mengurangi potensi pohon roboh saat cuaca ekstrem serta menetapkan rencana kedaruratan dan evakuasi.

Read Previous

Ini Pesan Bobby Nasution Kepada Pengurus KONI Sumut yang Dipimpin Pamannya

Read Next

Untung Rp1,43 Miliar, Pensiunan Polri Bersama Istrinya Tersangka Casis Bintara Polri

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *