Gunung Ibu Erupsi, Ratusan Warga di Halmahera Barat Evakuasi Mandiri

Gunung Ibu di Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, erupsi. (Dok BNPB)

Gunung Ibu di Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, erupsi. (Dok BNPB)

NET Medan – Gunung Ibu di Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, terus menunjukan aktivitas erupsi. Peningkatan aktivitas Gunung Ibu ini, 120 warga evakuasi ke pengungsian.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, ratusan warga evakuasi mandiri tersebut mengungsi sementara ke Pos Pengungsian di Gereja Tongotesungi di Desa Akesibu Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara pada Kamis 16 Januari 2025.

Hal ini dilakukan sebagai respon kesiapsiagaan masyarakat atas kenaikan status level Gunung Ibu ke level IV ‘Awas’ sejak Rabu 15 Januari 2025.

Terkini, erupsi Gunung Ibu kembali terjadi hari ini pukul 15:454 WIT. Tinggi kolom letusan teramati ± 1.500 m di atas puncak (± 2.825 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 98 detik.

Baca: Banjir Mendominasi Bencana Awal Tahun 2025, di Sumut Ribuan Rumah Terendam

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi mengeluarkan rekomendasi perluasan kawasan rawan bencana erupsi Gunung Ibu. Yaitu dalam radius 5 km dan sektoral 6 km dari bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

Tinggi kolom letusan erupsi Gunung Ibu tampak tebal. (Dok BNPB)
Tinggi kolom letusan erupsi Gunung Ibu tampak tebal. (Dok BNPB)

6 Desa Rekomendasi Perluasan Ancaman Erupsi Gunung Ibu

Sementara itu, rekomendasi perluasan sektoral ancaman lahar dan lava pijar oleh PGA Ibu meliputi enam (6) desa di Kecamatan Tabaru. Antara lain: Desa Sangaji Nyeku, Desa Sosangaji, Desa Tuguis, Desa Togoreba Sungi, Desa Borona, dan Desa Todoke.

“BNPB telah menerjunkan tim asesmen awal ke Halmahera Barat guna koordinasi penanganan darurat erupsi Gunungapi Ibu bersama BPBD dan pemerintah daerah setempat. Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati memimpin tim ini,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D dalam keterangan tertulisnya, Kamis 16 Januari 2025.

Hingga hari ini, BPBD Halmahera Barat bersama pemerintah daerah setempat terus melakukan upaya kesiapsiagaan berupa pembagian masker kepada masyarakat serta mempersiapkan titik pengungsian sementara. Terdapat lima titik pengungsian yang telah siap digunakan untuk menampung hingga 3.000 pengungsi antara lain di:

Baca: Longsor Terjang Kota Batam, 3 Orang Meninggal Tertimbun

1. Gereja Tongotesungi Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.
2. Gereja Tua Gemih Sion, Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.
3. SMKS Anak Negeri, Jalan Bionuri Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.
4. Kantor Desa Tongute Sungi, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.
5. SD Inpres 18, Jalan Bionuri Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.

Dari lima titik pengungsian tersebut, satu titik telah terisi yaitu di Gereja Tongotesungi. Sedangkan Lokasi ini terdapat 63 KK atau 120 jiwa pengungsi yang terdiri dari 46 anak, 11 balita, 21 lansia, 42 dewasa. Para pengungsi berasal dari Desa Sangaji Nyeku, Tuguis, Togoreba Sungi, Soasangaji, Borona, dan Todoke.

“BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunungapi Ibu, serta mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Maluku Utara dan BPBD Kabupaten Halmahera Barat,” sebut Abdul Muhari.

Sedangkan penduduk yang berada di luar radius 5 km dan berada di luar sektoral utara 6 km harus meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mematuhi arahan dari Pemerintah Daerah. Namun, jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

Read Previous

PSMS Medan Dijual, Ini Syarat Pemilik Baru

Read Next

6 Desa dalam Zona Bahaya Gunung Ibu Dikosongkan, Warga Diminta Mengungsi

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *