Teror Bom Lagi, Pesawat Saudi Arabian Airlines Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu
NET Medan – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 10 desa terendam banjir yang menerjang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Banjir yang menerjang OKI, Sumsel ini terjadi sejak 24 Februari 2025. Ada pun 10 desa yang terendam banjir, di Kecamatan Lempuing, Desa Tebing Suluh, Desa Sumber Makmur, Desa Kepayang dan Desa Mekar Jaya.
Kemudian di Kecamatan Lempuing Jaya, yakni Desa Rantau Durian, Desa Tanjung Sari 2, Desa Muktisari, Desa Lubuk Makmur dan Desa Sungai. Juga Desa Muara Burnai 1 di Kecamatan Belida.
“Sebanyak 476 KK terdampak akibat kejadian ini. Untuk kerugiian materiil tercatat sebanyak 476 rumah dan 443.25 hektar area sawah terdampak,” jabar kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengutip bnpb.go.id, Ahad 2 Maret 2025.
Baca: Banjir Terjang Tulang Bawang Lampung, 317 Jiwa Terdampak
BPBD OKI berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir. Juga pemerintah kecamatan setempat dan Baznas OKI bahu membahu mendistribusikan bantuan logistik untuk warga terdampak banjir OKI Sumsel ini.
Pendistribusian bantuan banjr OKI Sumsel ini meliputi selimut 100 lembar, matras 100 lembar, hygiene kit 100 box, sembako 100 paket dari BPBD OKI.
Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten OKI mendistribusikan tenda gulung 10 paket. Juga kidware 15 paket, makanan siap saji 150 paket, selimut 29 lembar dan family kit 15 paket. Serta Baznas OKI telah mendistribusikan beras sebanyak 100 kantong.
Volume Air Masih 100 cm, Petugas Siaga Banjir OKI Sumsel
Laporan BPBD OKI kondisi terkini pada 1 Maret 2025 volume air masih mencapai 100 cm. BPBD beserta petugas gabungan masih terus bersiaga dan waspada untuk membantu masyarakat terdampak banjir OKI Sumsel ini.
Baca: Banjir Rendam 113 Rumah di Surakarta, di Gresik 15 Desa Terdampak
BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah, mengingat masih dalam musim penghujan agar tetap waspada dan bersiaga.
Khususnya bagi wilayah yang rawan banjir seperti di sekitar daerah aliran sungai untuk dengan rutin melakukan pembersihan dan pengerukan sungai agar aliran air tidak tersumbat.
Kemudian rutin memantau tinggi muka air sungai di kala waktu hujan. Agar bisa melakukan langkah-langkah lebih lanjut jika ada kemungkinan debit air meluap.