Gagal ke Liga 1, Manajemen Tegaskan PSMS Medan Tak Diperjualbelikan

Para pemain, pelatih, manajemen dan official PSMS Medan 2024/2025. (Dok PSMS Medan)

Para pemain, pelatih, manajemen dan official PSMS Medan 2024/2025. (Dok PSMS Medan)

NET Medan – Kompetisi Liga 2 musim 2024/2025 perjalanan yang berat bagi PSMS Medan yang gagal ke Liga 1. Parahnya lagi, PSMS masuk dalam babak playoff Liga 2 untuk bertahan musim depan.

Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) selaku pengelola PSMS Medan, Arifuddin Maulana Basri, meminta maaf atas PSMS gagal ke Liga 1 musim depan itu.

“Kami memohon maaf kepada masyarakat Kota Medan karena PSMS belum bisa kembali (gagal) ke Liga 1. Namun, kami sangat berterima kasih atas dukungan luar biasa yang telah diberikan selama ini,” ujar Arifuddin, Jumat 21 Februari 2025.

Ari menambahkan, mengajak semua pihak memajukan tim berjuluk Ayam Kinantan itu, agar kondisi gagal ke Liga 1 ini tidak terulang bagi PSMS musim depan. Katanya, PSMS Medan membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin bersama-sama memajukan klub kebanggaan Sumatera Utara tersebut.

Baca: PSMS Bertahan di Liga 2 Musim Depan, Bungkam Persikota 3-1 di Laga Terakhir

“Kita tegaskan jika PSMS tidak untuk diperjualbelikan. Tapi kita tidak menutup kemungkinan membuka peluang bagi siapa pun untuk ikut membantu sama-sama memajukan klub ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ari juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan berbagai stakeholder, baik di tingkat kota maupun provinsi, guna mendapatkan dukungan fasilitas yang lebih baik bagi PSMS Medan.

“Saat ini kita terus membangun komunikasi baik ke Dispora Medan, Disporasu. Dan rencana juga ke Wali Kota Medan serta Gubernur Sumut yang baru terpilih agar PSMS Medan bisa kembali ke kancah sepak bola nasional,” ungkapnya.

 

Manajemen bersama pelatih dan pemain PSMS Medan musim 2024/2025. (Fanpage Edy Rahmayadi)
Manajemen bersama pelatih dan pemain PSMS Medan musim 2024/2025. (Fanpage Edy Rahmayadi)

Gagal ke Liga 1, Manajemen PSMS Bantah Gaji Pemain Nunggak

Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja yang turut mendampingi Ari, juga mengakui bahwa mengelola klub profesional bukanlah tugas mudah, terutama dari sisi finansial.

“Untuk mengarungi kompetisi Liga 2 itu setidaknya butuh dana sekitar Rp12 miliar. Sementara masukan sponsor dan subsidi PT LIB selaku penyelenggara kompetisi hanya sekitar Rp5 miliar. Bayangkan setiap musim harus menyiapkan anggaran Rp7 miliar,” terang Julius Raja yang akrab dengan panggilan King itu.

Baca: PSMS Medan Dijual, Respon Bobby Nasution: Kalau Sama Pak Edy Mau

King juga meminta maaf jika selama ini ada komunikasi yang kurang berjalan baik antara manajemen dan media, mengingat Ari harus bekerja keras agar PSMS Medan tidak terdegradasi serta memastikan hak-hak pemain, pelatih, dan ofisial tetap terpenuhi.

“Kami menyadari banyak kekurangan selama ini terutama dalam hal komunikasi. Karena kondisinya seperti itu, Ari ini anak muda penuh tekanan,” ujarnya.

Selain itu, King membantah kabar yang menyebutkan bahwa sejumlah pemain PSMS Medan belum menerima gaji mereka.

“Ini juga perlu diluruskan. Pemain dalam kontraknya sampai bulan Maret, dan itu kewajiban yang harus kita penuhi. Saat ini masih bulan Februari. Beri kami waktu untuk menyelesaikan kewajiban tersebut dengan cara apa pun. Lagian, kita tetap membayar walaupun mereka tidak bermain lagi karena kompetisi sudah berakhir,” jelasnya.

King juga mengonfirmasi bahwa semua pemain asing PSMS Medan telah pulang ke negara masing-masing dan pembayaran sisa gaji mereka akan selesai bulan depan.

“Pemain asing sudah pulang dan sisa gaji mereka akan kita selesaikan bulan depan,” tambahnya.

Sebelum mengakhiri pernyataannya, Ari kembali mengajak semua pihak yang ingin terlibat dalam memajukan PSMS Medan agar bersatu demi mengembalikan kejayaan klub ini.

“Tahun ini adalah tahun tersulit. Untuk itu, bantu kami dan mari sama-sama kita antarkan PSMS kembali ke kasta tertinggi di tanah air,” pungkasnya.

Read Previous

25 Kg Sabu dari Malaysia Gagal Masuk Sumut, 3 Kurir Ditembak

Read Next

Hasto Ditahan KPK, Megawati Larang Kepala Daerah Kader PDI Perjuangan Ikut Retreat

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *