Viral Pelajar di Asahan Tewas Diduga Akibat Penganiayaan, Ini Jawaban Polisi

Ilustrasi mayat.

Ilustrasi mayat.

NET Medan – Seorang pelajar di Kabupaten Asahan, bernama Pandu Brata Syahputra Siregar (18), tewas akibat dugaan penganiayaan oleh oknum polisi. Kematian Pandu ini heboh di media sosial dan Polres Asahan pun membantah tudingan tersebut.

Kabar dugaan Pandu, pelajar tewas akibat penganiayaan oleh oknum polisi di Asahan ini berawal dari informasi balap liar sepeda motor. Saat itu Pandu bersama teman-temannya menonton di Jalan Sungai Lama, Desa Perkebunan Hessa, Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan, Minggu, 9 Maret 2025, sekitar pukul 00.30 WIB.

“Orang yang ngeliat balap liar tertangkap dan ditendangi sampai sekarat hingga masuk rumah sakit dan akhir ceritanya, meninggal dunia,” tulis narasi postingan, yang viral di media sosial tersebut.

Polisi pun angkat bicara terkait informasi viral tudingan pelajar di Asahan tewas akibat penganiayaan tersebut. Pihak kepolisian memberikan klarifikasi dan kronologi kejadian atas insiden pelajar SMA tersebut.

Baca: Viral BMW VS Fortuner Balapan di Medan, Penumpang Ojol Tewas Tertabrak

Kepala Seksi Humas Polres Asahan, Iptu Anwar Sanusi menjelaskan pada malam itu, Polsek Simpang Empat mendapat informasi dari warga tentang adanya sekelompok pemuda yang melakukan balap liar sepeda motor di Jalan Sungai Lama, Kabupaten Asahan.

Anwar mengungkapkan sejumlah personel bergerak ke lokasi balapan liar tersebut, untuk melakukan pengecekan kebenaran dari informasi tersebut.

“Setibanya di lokasi petugas menemukan gerombolan anak muda yang berjumlah kurang lebih 50 orang. Selanjutnya personil Polsek Simpang Empat membubarkan gerombolan pemuda tersebut dan melanjutkan patroli ke arah Desa Sungai Lama,” ucap Anwar dalam keterangan tertulisnya, Kamis 13 Maret 2025.

Penjelasan Polres Asahan Tentang Pandu

Polisi Sebut Pandu Lompat dari Sepeda Motor Saat Berboncengan dengan 3 Temannya

Saat pembubaran sekelompok pemuda itu, Anwar mengatakan pihak kepolisian melihat sepeda motor penumpang 4 orang remaja melaju dengan kecepatan tinggi. Petugas pun melakukan pengejaran.

“Lalu personil mencoba untuk memberhentikan para pemuda tersebut. Namun para pemuda tersebut tidak mau berhenti dan tetap memacu sepeda motornya dengan zig-zag,” jelas Anwar.

Tepat di Desa Sei Lama. Anwar mengungkapkan bahwa Pandu melompat ke arah kanan dan terjatuh telungkup ke tanah. Selanjutnya, petugas patroli mengamankan Pandu.

“Pada saat diamankan ditemukan pelipis sebelah kanan Pandu terluka dan mengeluarkan darah karena jatuh. Selanjutnya personil piket membawanya ke Puskesmas Simpang Empat untuk tindakan medis,” kata Anwar.

Kemudian, petugas kepolisian membawa Pandu ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis atas lukanya.

“Kejadian ini dapat dibuktikan, semua kegiatan Pandu selama di Polsek juga terekam CCTV,” jelas Anwar.

Baca: Terekam CCTV Pelajar di Batubara Melahirkan di Warung

Polisi Tegas Tak Ada Penganiayaan, Luka Pelipis Pandu karena Terjatuh

Lalu, Minggu 9 Maret 2025, pukul 10.00, keluarga Pandu menjemput Pandu untuk pulang. Anwar juga menegaskan selama proses pemeriksaan pihak kepolisian sama sekali tidak pernah menganiaya Pandu.

“Selama yang bersangkutan berada di Polsek Simpang Empat, tidak ada tindakan kekerasan ataupun tindakan fisik oleh personil polsek,” ujar Anwar.

Pihak kepolisian pun menyerahkan Pandu kepada pihak keluarganya dan juga mengetahui tidak ada luka lain di tubuh Pandu, selain di pelipis matanya. Anwar mengungkapkan dalam kasus ini, pihak Polres Asahan sudah melakukan tindakan.

“Kami akan transparansi dalam hal ini dan kami akan menindak tegas apabila adanya pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan tugas di lapangan,” kata Anwar.

Begitu juga, Anwar mengatakan Propam Polres Asahan juga turun melakukan upaya hukum dengan melakukan penyelidikan serta melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

“Jika ada oknum yang terbukti melakukan tindakan diluar kewenangan atau SOP, kami tidak akan ragu untuk mengambil langkah hukum sesuai ketentuan yang berlaku,” pungkas Anwar.

Read Previous

Gelar Dialog Terbuka Bersama Mahasiswa dan Dosen UHN, Effendi Simbolon: Inventarisasi Masalah

Read Next

Buru Narapidana Lapas Kutacane Kabur, Polda Sumut Siap Bantu Polda Aceh

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *