Pelajar Tewas Usai Nonton Balap Liar, Kanit Reskrim di Asahan Tersangka Jalani Prarekontruksi

Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat, Ipda Ahmad Efendi bersama Dimas Adrianto alias Bagol dan Yudi Siswoyo jalani prarekontruksi. (Istimewa/NET Medan)

Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat, Ipda Ahmad Efendi bersama Dimas Adrianto alias Bagol dan Yudi Siswoyo jalani prarekontruksi. (Istimewa/NET Medan)

NET Medan – Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Simpang Empat Polres Asahan, Ipda Ahmad Efendi, menjadi tersangka dan memakai baju tahanan saat menjalani prarekontruksi kematian seorang pelajar. Kematian Pandu Brata Syahputra Siregar (18) dugaan penganiayaan oleh oknum polisi pun terungkap.

Ini terungkap dari Polres Asahan menggelar prarekontruksi dengan menghadirkan langsung Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat Ipda Ahmad Efendi, dan juga dua warga sipil sebagai tersangka. Yakni, Dimas Adrianto alias Bagol dan Yudi Siswoyo. Prarekontrksi terebut berlangsung di dua lokasi.

Lokasi pertama di sebuah warung mie Aceh, ketiganya berkumpul dan mendapat informasi adanya aksi balap liar. Bagol kemudian memeriksa lokasi balap liar tersebut dan Ipda Ahmad Effendi meminta untuk mengabarkannya.

Aksi balap liar tersebut di dekat PT Sintong. Lokasi kedua, Bagol mengendarai sepeda moor matic dan Ipda Ahmad Efendi mengendarai WR 155 menuju lokasi kedua, tempat balap liar berlangsung. Mereka kemudian membubarkan anak muda yang berkumpul di lokasi ini.

Kasi Humas Polres Asahan, Iptu Anwar Sanusi membenarkan prarekonstruksi oleh ketiga tersangka atas kematian Pandu Brata Syahputra Siregar.

“Kami belum dapat dari penyidik laporan resminya (hasil prarekonstruksi),” ungkap Anwar.

Baca: Viral Pelajar di Asahan Tewas Diduga Akibat Penganiayaan, Ini Jawaban Polisi

Kanit Reskrim Polsek Simpag Empat, Ipda Ahmad Efendi jalankan perannya langsung pada prarekontruksi. (Istimewa/NET Medan)
Kanit Reskrim Polsek Simpag Empat, Ipda Ahmad Efendi jalankan perannya langsung pada prarekontruksi. (Istimewa/NET Medan)

Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat Tersangka, Tim Gabungan Ekshumasi Jasad Pandu

Sedangkan Tim gabungan kepolisian melakukan ekshumasi jasad Pandu Brata Syahputra Siregar, yang merupakan pelajar. Ekshumasi ini, melibatkan tim Dokter forensik RS Bhayangkara TK II Medan, Polda Sumut dan Polres Asahan, berlangsung di pemakaman Desa Parlakit Tangan, Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Minggu 16 Maret 2025.

Kuasa hukum keluarga korban, Chrisye Sitorus mengungkapkan pihaknya, juga menghadirkan dokter independen untuk mengawal proses ekshumasi.

“Kami menghadirkan dokter ini menjadi pembanding dari dokter yang kita hadirkan dan juga dari dokter pihak kepolisian,” kata Chrisye Sitorus.

Chrisye mengatakan ada keganjilan terhadap kematian Pandu yang memiliki prestasi di bidang olahraga. Apalagi, katamya, korban tidak memiliki riwayat penyakit.

“Karena sebelumnya, dia ini sehat. Tiba-tiba meninggal dunia. Kami merasa ada kejanggalan atas kematian korban,” kata pengacara tersebut.

Pihak keluarga, Ragil Siregar mengatakan pihaknya berkeinginan ekshumasi dan proses penyidikan dilakukan secara transparan. Dia berharap dugaan penganiayaan itu bisa terungkap.

“Harapan keluarga, hasil ini terbongkar jangan ada di neko-neko,” tegas Ragil Siregar, keluarga korban.

Dokter forensik RS Bhayangkara TK II Medan, dr Ismurizal SpF, mengungkapkan bahwa proses ekshumasi itu berlangsung 4 jam. Hasilnya, terungkap dugaan penganiayaan yang korban alami sebelum meninggal dunia.

“Kan dia sudah dikubur, kita lihatlah nanti. Ada memang seperti warna kemerahan gitu ya. Tapi, belum bisa kita simpulkan karena harus ada pemeriksaan tambahan,” sebut Ismurizal.

Pandu Brata Syahputra Sirega, tewas usai dugaan alami penganiayaan oleh oknum polisi. Hal tersebut terjadi saat korban bersama temannya usai menonton balap liar sepeda motor di Jalan Sungai Lama, Desa Perkebunan Hessa, Kecamatan Simpang Empat Asahan, Kabupaten Asahan, Minggu dini hari, 9 Maret 2025, sekitar pukul 00.30 WIB.

Read Previous

TNI AL Amankan 71 PMI Ilegal dari Malaysia di Batubara, Ada Bayi dan Etnis Rohingya

Read Next

Bobby Minta Hentikan Pengerjaan Jalan Batu Jomba, Fokus Mudik

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *