Teror Bom Lagi, Pesawat Saudi Arabian Airlines Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu
NET Medan – Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad korban banjir bandang dan tanah longsor di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, yang terseret 6 km dari rumahnya. Satu korban lagi masih dalam pencarian.
Identitas korban banjir dan longsor tersebut yakni, Bangun Hutabarat (70) warga Kelurahan Sihitang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan. Petugas menemukan jasad korban lima hari setelah bencana alam yang menerjang Padangsidimpuan, Jumat 14 Maret 2025
Kantor Basarnas Medan, Hery Marantika menjelaskan petugas menemukan jasad korban berjarak 6 km dari rumahnya Selasa siang, 18 Maret 2025, pukul 13.30 WIB.
“Jasad korban ditemukan dan tersangkut didaratan tertimbun ranting-ranting dan rumput akibat sapuan banjir bandang dan longsor yang disebabkan luapan Sungai Batang Ayumi,” sebut Hery, dalam keterangannya Rabu 19 Maret 2025.
Baca: Banjir dan Longsor Terjang Padangsidimpuan: 1 Orang Tewas, 1.504 Jiwa Terdampak

Selanjutnya, petugas mengevakuasi korban dan membawa ke RSU Padangsidimpuan guna proses identifikasi oleh petugas kepolisian.
Lanjut, Hery mengungkapkan bahwa untuk proses pencarian korban hilang itu, sejak hari pertama pencarian. Pihak SAR gabungan membagi tim untuk beberapa sektor pencarian.
Baca: Pasutri Korban Gempa Kembar Taput, Istri Meninggal-Suami Terluka
Yaitu SRU I pencarian menggunakan perahu rafting dengan melakukan penyisiran sepanjang aliran sungai, mulai dari lokasi sekitar rumah korban.
Kemudian, SRU II melakukan pencarian menggunakan perahu LCR. Mulai dari lokasi sekitar rumah korban, dengan fokus tumpukan-tumpukan sampah dan kayu yang tersangkut di sungai.
1 Lagi Korban Banjir Padangsidimpuan Masih Hilang
Sedangkan, SRU III melakukan pencarian dengan cara scouting darat. Yakni sekitar tepi sungai menuju hilir sungai dan juga dengan melakukan visualisasi menggunakan Drone Thermal milik Pos SAR Mandailing Natal.
Banjir bandang dari luapan Sungai Batang Ayumi, Kota Padangsidimpuan menyapu rumah warga termasuk rumah Bangun Hutabarat. Termasuk salah satu anggota keluarga, bernama Ali Rasmin (47) masih hilang dan proses pencarian.
Saat terjadi bencana alam itu, kedua korban terseret arus banjir dan tidak sempat menyelamatkan diri dan dinyatakan hilang. Sontak, keluarga korban yang mengetahui kejadian tersebut langsung melapor ke Pemerintah setempat dan meneruskan ke Pos SAR Mandailing Natal.
“Dengan telah ditemukannya seorang korban, maka pencarian satu orang lagi korban akan kembali dilanjutkan. Dengan fokus, pada tumpukan-tumpukan material bekas banjir dan longsor, dengan harapan korban secepatnya ditemukan,” tutur Hery.