Pesawat Air India Tujuan Inggris Terjatuh Usai Lepas Landas, Bawa 242 Orang
NET Medan – Banjir merendam 590 rumah di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), yang terjadi Selasa 15 April 2025. Banjir menyebabkan bronjong pembatas sungai di Desa Kinali, Desa Ujung Batu jebol dan mengakibatkan pemukiman warga terendam air.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, kawasan pemukiman warga yang terdampak banjir di Kecamatan Barus, Tapteng ini dengan ketinggian air mencapai 1 meter. BPBD Kabupaten Tapanuli Tengah melaporkan bahwa bahwa banjir Tapteng ini masih menggenangi pemukiman warga setinggi 15 sentimeter.
“Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatra Utara, Selasa 15 April 2025. Sebanyak 590 unit rumah terdampak banjir dengan tinggi muka air 1 meter,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, bdul Muhari, Ph.D dalam keterangannya Kamis, 17 April 2025.
Baca: Terseret 6 Km, Tim SAR Temukan Jasad Korban Banjir Padangsidimpuan
BPBD Tapanuli Tengah mengerahkan perahu karet untuk mobilisasi warga terdampak serta mengimbau warga setempat untuk mengamankan barang berharga, mematikan peralatan elektronik dan mengawasi aktivitas anak-anak.

Sedangkan Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu banjir ini akibat jebolnya bronjong pembatas sungai di Desa Kinali, Desa Ujung Batu yang mengakibatkan pemukiman warga terendam air. Tingginya luapan air sungai ini akibat hujan mengguyur Kecamatan Kolang, Kecamatan Pasaribu Tobing, Kecamatan Barus Selasa 15 April 2025 malam hingga Rabu 16 April 2025.
Baca: Pasca Banjir Bandang dan Longsor, Jalan Siantar-Parapat Mulai Normal
“Banjir ini sebabkan tiga kecamatan terdampak. Yakni di Kecamatan Kolang, Kecamatan Pasaribu Tobing dan Kecamatan Barus,” kata Masinton.
Masinton berharap Pemprov Sumut segera melakukan perbaikan terhadap jebolnya tanggul ini. Ia mendorong Pemprov Sumut segera lakukan pembangunan Tanggul Aek Sirahar
“Kita lihat kondisi tanggul sudah longsor akibat banjir bandang. Aapabila ini dibiarkan, maka akan berdampak kepada pemukiman masyarakat dan mengancam kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitar,” katanya.