Operasi Pekat Toba 2025, Polda Sumut Tangkap 1.389 Preman

Para preman berkedok ormas diamankan Polda Sumut dan jajaran dalam Operasi Pekat Toba 2025 (Dok Polda Sumut)

Para preman berkedok ormas diamankan Polda Sumut dan jajaran dalam Operasi Pekat Toba 2025 (Dok Polda Sumut)

NET Medan – Selama 21 hari, Polda Sumut dan jajarannya mengamankan 1.389 orang preman dalam Operasi Pekat Toba 2025 di Sumut yang berlangsung 1 sampai 21 Mei 2025. Dari jumlah tersebut, 203 orang menjadi tersangka.

Operasi Pekat Toba 2025 ini, Polda Sumut bersama jajarannya melakukan penangkapan sebanyak 1.389 preman dari 1.153 kasus premanisme di Sumut. Meski sudah berakhir, Polda Sumut menegaskan terus tingkatkan komitmen dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Sitkamtibmas), yang kondusif serta menjamin rasa aman di tengah masyarakat.

“Operasi ini, berfokus pada penegakan hukum terhadap berbagai aksi premanisme, yang meresahkan masyarakat serta berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan iklim investasi di wilayah Sumatera Utara,” sebut Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Ferry Walintukan, Kamis 22 Mei 2025.

Ferry menjelaskan selama pelaksanaan operasi, menindak 1.153 kasus premanisme dengan mengamankan 1.389 pelaku dari seluruh wilayah hukum Polda Sumut.

Baca: Polda Sumut Tangkap 1.130 Preman Berkedok Ormas

Para <yoastmark class=

“Dari jumlah tersebut, 155 kasus dengan 203 tersangka kami naikkan ke tahap penyidikan. Sedangkan 998 kasus dengan 1.186 pelaku dilakukan pembinaan dan dibuatkan surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya,” jelas Ferry.

Polda Sumut Tangkap 1.389 Preman, Pungli Mendominasi

Rincian penindakan tersebut, yakni pungutan liar (Pungli): 1.022 kasus dengan 1.195 pelaku (27 kasus naik sidik dengan 30 tersangka, 996 kasus dibina dengan 1.166 pelaku). Pemerasan: 46 kasus dengan 64 pelaku (seluruhnya naik sidik).

Kemudian, perbuatan tidak menyenangkan: 7 kasus dengan 14 pelaku (6 kasus naik sidik dengan 6 tersangka, 1 kasus dibina dengan 8 pelaku). Pengeroyokan Kelompok/Perorangan : 5 kasus dengan 16 pelaku (4 kasus naik sidik dengan 4 tersangka, 1 kasus dibina dengan 12 pelaku). Penganiayaan Kelompok atau Perorangan : 73 kasus dengan 100 tersangka (seluruhnya naik sidik).

“Selain upaya represif, Polda Sumut dan jajaran juga melaksanakan berbagai langkah preventif dan preemtif guna menekan potensi terjadinya aksi premanisme. Di antaranya melalui patroli rutin di lokasi-lokasi rawan, sambang kamtibmas ke komunitas dan organisasi masyarakat. Serta pendekatan humanis yang melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama,” kata Ferry.

Baca: Usai Viral, Polisi Tangkap Preman Pungli Toko Bangunan di Medan

Langkah tersebut mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Banyak warga menyampaikan terima kasih atas respon cepat dan kehadiran kepolisian dalam memberantas premanisme yang menimbulkan keresahan. Warga berharap kegiatan seperti ini dapat berlangsung terus secara berkelanjutan.

“Meskipun Operasi Pekat Toba 2025, telah resmi berakhir pada 21 Mei kemarin, namun kami tegaskan bahwa penindakan terhadap aksi premanisme tidak akan berhenti. Jika masih ada praktik serupa yang meresahkan masyarakat, kami imbau agar segera laporkan. Polda Sumut beserta jajaran siap melakukan tindakan tegas dan terukur,” tambah Kombes Ferry.

Polda Sumut berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah. Sekaligus mendukung terciptanya iklim investasi yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.

“Operasi ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa negara hadir untuk melindungi segenap masyarakat dari segala bentuk aksi premanisme,” tutur Kabid Humas Polda Sumut.

Read Previous

Pemotor Supra X Tewas Tertemper Kereta Api di Pematangsiantar

Read Next

PPIH Ingatkan Kemas Wajar Koper Jemaah Haji Indonesia, Awas Dibongkar di Bandara Arab Saudi

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *