Keji, Suami Bunuh Istri di Nias Barat-Pelaku Kritis

Polisi menyerahkan jasad BZ (40) kepada keluarga, wanita yang tewas diduga dibunuh suaminya. (Dok Polres Nias)

Polisi menyerahkan jasad BZ (40) kepada keluarga, wanita yang tewas diduga dibunuh suaminya. (Dok Polres Nias)

NET Medan – Seorang suami tega bunuh istri di rumah mereka di Desa Hilifadolo, Kecamatan Moro’o, Kabupaten Nias Barat. Korban tewas bersimbah darah akibat tusukan senjata tajam, sedangkan sang suami juga kritis karena luka senjata tajam di dada.

Suami bunuh istri di Nias Barat ini, korban berinisial BZ (40) sedangkan pelaku AG (49). Peristiwa berdarah itu terjadi Minggu sore, 29 Juni 2025, sekitar pukul 17.00 WIB.

“Kami mendapati korban dalam posisi terlentang di dalam rumah, dengan pakaian berlumuran darah,” ungkap Kepala Seksi Humas Polres Nias, Aipda Motivasi Gea dalam keterangannya, Rabu 2 Juli 2025.

Motivasi mengatakan bahwa korban tewas kena tikam senjata tajam, dengan terduga pelaku adalah suami korban sendiri, berinisial AG (49). Kuat dugaan BZ menjadi korban tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

“BZ tewas dengan luka tikaman pada bagian ulu hati. Dugaan akibat KDRT oleh suaminya sendiri, AG,” kata Motivasi.

Baca: Suami di Medan Meninggal Usai Jadi Tersangka Tikam Istri hingga Tewas

Di lokasi polisi mengamankan sebilah pisau, yang diduga menjadi alat penikaman, ditemukan di dekat korban. Selembar spanduk yang terdapat bercak darah dan diduga digunakan sebagai alas tidur.

Lanjut, Motivasi mengungkapkan suami korban atau pelaku, AG juga mengalami luka tikam di bagian dada dekat ulu hati dengan dalam kondisi kritis. Petugas kemudian mengegakuasi AG ke Puskesmas Moro’o dan merujuknya ke RSU M. Thomsen Gunungsitoli untuk penanganan lebih lanjut.

“Hingga saat ini, terduga pelaku masih belum sadarkan diri dan berada dalam perawatan intensif dengan pengamanan ketat dari personel Polsek Mandrehe,” kata Motivasi.

Baca: Pelaku Pembunuhan Wanita di Hotel Pematangsiantar Ditangkap

Suami Bunuh Istri di Nias Barat Akibat KDRT

Motivasi mengungkapkan berdasarkan keterangan saksi-saksi mengungkapkan, terdengar cekcok mulut atau pertengkaran antara korban dan pelaku. Saksi ke rumah pasutri itu dan melihat keduanya berlumuran darah.

“Saat masuk, saksi melihat korban dalam posisi tertelungkup berlumuran darah di salah satu kamar, sementara pelaku terlihat terbaring berlumuran darah,” jelas Motivasi.

Saksi langsung berteriak meminta pertolongan warga serta memanggil-manggil anak kandung dari korban warga sekitar yang mendengar berdatangan kemudian menghubungi petugas Kesehatan Puskesmas Moro’o.

“Tim medis menyatakan korban telah meninggal dunia. Sementara terduga pelaku masih bernafas dan langsung petugas bersama warga evakuasi untuk mendapat pertolongan pertama,” kata Motivasi.

Untuk motif, Motivasi mengatakan dugaan sementara mengarah pada permasalahan internal dalam rumah tangga korban dan pelaku.

“Kami terus mendalami kasus ini dan akan berkoordinasi dengan pihak medis terkait perkembangan kondisi pelaku,” tutur Motivasi.

Read Previous

Kebakaran Hutan dan Lahan di Menara Pandang Tele Samosir

Read Next

KPK Sita Uang Rp2,8 Miliar dan Senpi dari Rumah Mewah Topan Ginting

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *